Selasa, 12 Agustus 2014

Laporan Praktikum Fisika (Alat Pendeteksi Banjir)


LAPORAN PRAKTIKUM FISIKA
ALARM PENDETEKSI BANJIR SEDERHANA

Pembimbing:
Wenty Puji Aroro, S.Si
Oleh:
Khusna Amalia
Siti Shofiyatul Aliyah


v  Latar Belakang
Curah hujan di Indonesia tiap  tahunnya cukup tinggi. Hal ini menyebabkan beberapa wilayah Indonesia sering terjadi bencana banjir ketika musim penghujan tiba karena beberapa factor seperti kondisi lingkungan yang rusak, penebangan hutan secara liar dan kondisi tempat yang lebih rendah dari sekitarnya. Banyak orang yang kurang peduli terhadap lingkungan, mereka merusak kelestarian alam sehingga daya resap tanah terhadap air menjadi berkurang. Hal ini menyebabkan banjir yang terjadi di berbagai daerah di nusantara. Air yang seharusnya menjadi sumber kehidupan, malah menjadi bencana bagi banyak orang.
Salah satu cara yang dapat dilakukan untuk menanggulangi banjir  dengan memanfaatkan alat pendeteksi banjir karena dengan adanya alat tersebut masyarakat di dekat pusat banjir bisa mengetahui lebih awal terjadinya bencana. Namun pembuatan alat-alat tersebut membutuhkan dana yang tidak sedikit bahkan bisa menyita waktu serta pengujian yang lama serta tidak semua orang bisa membuatnya karena memerlukan keahlian khusus atau dikatakan cukup rumit. Oleh karena itu diperlukan alat pendeteksi banjir sederhana yang dapat dibuat oleh masyarakat secara mandiri dan dapat berfungsi secara efektif.
Tujuan karya ilmiah ini adalah untuk menghasilkan sebuah alat pendeteksi air yang dapat digunakan untuk mengukur ketinggian air di luar kawasan rumah ketika banjir melanda. Pembuatan alat ini dilakukan adalah berdasarkan pentingnya alat ini untuk keperluan masyarakat yang membutuhkan, dan kemudahan pembuatan alat yang berasal dari bahan sederhana. Pembuatan alat ini lebih sesuai untuk masyarakat yang tinggal di dekat sungai
Karena itulah pembuatan alarm banjir ini diharapkan kelak dapat menjadi solusi bagi warga, untuk mempersiapkan segala halnya dalam menghadapi banjir demi mencegah kerugian yang lebih besar, kelakalat ini perlu disempurnakan agar lebih berguna.



v  Tujuan
Alat ini dibuat untuk meningkatkan kewaspadaan masyarakat terutama di daerah rawan banjir agar tetap siaga apa bila banjir datang.
v  Waktu dan Tempat
o   Waktu : pada saat jam pelajaran Fisika berlangsung
o   Tempat: di Laboratorium Fisika
v  Tinjauan Pustaka
Dasar teori alat ini menggunakan hokum archimides. Benda yang dimasukkan ke dalam fluida baik seluruhnya atau sebagian akan mendapatkan atau dikenai gaya dari segala arah sebesar berat benda yang dimasukkan tadi.  Dengan demikian, dapat dikatakan setiap benda  yang dimasukkan dalam fluida akan mendapatkan gaya angkat ke atas. Digabungkan dengan prinsip rangkaian listrik,  disana terdapat saklar otomatis yang akan menghubungkan rangkaian tersebut karena adanya dorongan air sungai yang meninggi.
v  Prinsip Kerja
Prinsip kerja alat ini adalah pada saat air yang meninggi hingga 17 cm, air tersebut akan membuat sterofoam mengapung dan terus naik.  Saat ketinggian yang ditentukan sebagai batas awas air terlampaui oleh air, sakelar alarm akan terdorong oleh paralon dalam dan arus listrik dari baterai sebagai sumber tenaga akan membuat alarm berbunyi. Dan ketika air telah surut, maka sterofoam juga akan ikut turun sehingga paralon akan lepas dari saklar dan menghentikan bunyi alarm.
v  Manfaat
Alat ini bermanfaat dalam mengurangi kerugian bagi masyarakat karena dapat memperingatkan masyarakat agar lebih sigap dalam mengantisipasi bahaya banjir  yang akan terjadi.
v  Metodologi
o   Alat dan fungsinya
-          Gergaji untuk memotong paralon, tripleks dan kayu penyangga
-          Palu untuk memalu penyangga
-          Cutter/gunting untuk memotong kabel dan sterofoam
-          Solder untuk menggaitkan kabel
o   Bahan dan fungsinya
-          4 buah kayu berukuran 38 cm dan 4 buah kayu berukuran 20 cm
-          Sterofoam sebagai pelampung
-          Paralon berdiameter 3 cm sebagai tempat  saklar  yang terdorong paralon kecil
-          Paralon berdiameter  2 cm sebagai alat pendorong yang di kaitkan dengan sterofoam
-          Baut untuk menguatkan dan memasang saklar
-          Kabel untuk menyalurkan listrik
-          Baterai sebagai sumber energy
-          Alarm sebagai tanda datangnya banjir
-          Triplek ukuran 20x20 cm sebagai tempat paralon besar
o   Skema Kerja
-          Siapkan semua alat dan bahan
-          Potong paralon dengan diameter 3 cm sepanjang  35 cm untuk bagian luar. Potong paralon berdiameter 2 cm sepanjang 40 cm untuk bagian dalam agar bisa menekan
-          Pasang saklar yang sudah dihubungkan pada kabel pada bagian atas paralon besar dengan menghadap ke bawah.
-          Siapkan triplek ukuran 20x20 cm yang sudah dilubangi bagian tengahnya dengan ukuran diameter 3 cm untuk menempatkan paralon besar
-          Potong kayu sebagaai penyangga sebanyak 4 potong dengan panjang 38 cm dan 4 potong dengan panjang 20 cm dan kaitkan hingga membentuk sebuah penyangga dengan triplek yang telah di lubangi
-          Masukkan paralon besar kelubang triplek kira-kira 10 cm ke bawah triplek dan rekatkan hingga erat
-          Kaitkan kabel yang tersisa dengan baterai dan alarm hingga membentuk sebuah rangkaian listrik
-          Rekatkan sterofom dengan paralon kecil sebagai pendurong.
-          Ketika telah selesai untuk mencoba siapkan bak besar
-          Masukkan alat ke dalam bak lalu isi bak dengan air secara berlahan
-          Maka alat akan bekerja dan alarm akan berbunyi
v  Pembahasan
Karakter pendeteksi banjir sederhana ini adalah prinsip rangkaian listrik tertutup digabung dengan hokum Archimides, dimana setiap benda yang dimasukkan ke dalam fluida baik seluruhnya atau sebagian akan mendapatkan atau dikenai gaya dari segala arah sebesar berat benda yang dimasukkan tadi.  Dengan demikian, dapat dikatakan setiap benda yang dimasukkan dalam fluida akan mendapatkan gaya angkat ke atas. Digabungkan dengan prinsip rangkaian listrik, disana terdapat saklar otomatis  yang akan menghubungkan rangkaian tersebut karena adanya dorongan air sungai yang meninggi.
Cara  kerja alat ini adalah pada saat air yang meninggi, air tersebut akan membuat sterofoam mengapung dan terus naik.  Saat ketinggian yang ditentukan sebagai batas awas air terlampaui oleh air, sakelar alarm akan saling menekan saklar dan arus listrik dari baterai sebagai sumber tenaga akan membuat alarm berbunyi.  Alarm akan terus berbunyi dan akan berhenti apabila paralon tersebut tidak menekan lagi dan sterofoam ikut turun bersama air  atau dalam kata lain air sudah di bawah batas awas.
v  Analisa Hasil
Alat tersebut akan mengeluarkan bunyi  yang  sangat keras yang dapat memberi peringatan kepada orang-orang akan bahaya banjir yang terjadi.
v  Penutup
o   Kesimpulan
-          Alarm banjir ini dapat membantu masyarakat dalam mewaspadai banjir karena suara yang dihasilkan cukup menarik perhatian.
-          Alarm banjir dapat dibuat dengan mudah dan biaya yang tidak mahal.
o   Saran
-          Masyarakat diharapkan dapat membuat sendiri alarm ini dan dapat di
-          pergunakan di wilayahnya terutama di wilayah – wilayah yang rawan banjir sehingga dapat meminimalisir kerugian yang didapat dari banjir tersebut.
-          Selain deteksi dini dari banjir, masyarakat juga diharapkan kesadarannya untuk menjaga lingkungannya sehingga banjir dapat dikurangi bahkan tidak terjadi lagi.
v  Daftar pustaka
Fisikabudhy.blogspot.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar